Skinpress Rss

Sunday 19 May 2013

Tanda-Tanda Bahwa Seseorang Itu Posesif

0

Sikap posesif pasangan terkadang bisa diartikan sebagai tanda perhatian si dia. Namun, sikap jika posesif si dia mulai membuat hidup Anda terasa terkekang, kondisi ini biasanya berujung pada keretakan hubungan. Perlu diketahui, hubungan yang sehat selalu ditandai sikap-sikap saling menghormati kebebasan pribadi pasangan, tetapi tetap dalam kerangka komitmen yang sehat. Bagaimana dengan kekasih Anda? Apakah dia selalu memaksakan kehendaknya atau sebaliknya, selalu menunjukkan sikap dewasa dalam menjalani hubungan ini? Anda perlu tahu ciri pasangan yang punya sikap posesif, seperti dikutip dari Times of India : 
  • Bersikeras Mengetahui Keberadaan Anda
Tanda paling jelas dari kekasih posesif adalah selalu ingin mengontrol hidup Anda. Jika dia tidak dapat menghubungi Anda melalui telepon, dia akan menginterogasi Anda untuk mendapatkan jawaban rinci dan detail.
  • Menghubungi Berkali-Kali
Dia akan menghubungi Anda berkali-kali dalam sehari hanya untuk memastikan bahwa Anda baik-baik saja. Tentu saja ini bisa mengganggu, apalagi bila dia sampai mengirim SMS atau menelepon Anda meski sudah larut malam. Lama kelamaan, tentu Anda tidak merasakan hal ini sebagai perasaan cinta. Sikap overprotektif bisa membuat seseorang merasa tidak nyaman.
  • Menganggap Anda Adalah Teman Si Dia Satu-Satunya .Baginya, Anda adalah segalanya.
Dia juga menuntut Anda berlaku demikian. Semua hal yang dia lakukan harus dilalui berdua. Lama kelamaan, hal ini tentu bisa membuat Anda sulit bergerak. Jika Anda merencanakan jalan-jalan dengan teman-teman atau sekadar memanjakan diri, si dia akan menafsirkan bahwa Anda mengabaikannya. Dia akan marah dan mungkin akan membuat Anda merasa serba salah. 
  • Si Dia Ingin Anda Benar-Benar Kenali Kehidupannya
Banyak wanita berpikir, kecemburuan dari kekasih mereka akan membuat wanita merasa dihargai dan penting. Perbedaan antara cemburu dan posesif adalah ketika kekasih tidak puas dengan hanya mengetahui bahwa orang itu memperhatikan Anda. Dia akan menggali lebih lanjut dan bertanya seputar pendapat Anda tentang dirinya.
  • Selalu Mengatur Dalam Segala Hal
Dia akan menuntut Anda, selalu mengambil jejak pendapat sendiri. Apapun yang Anda lakukan harus dengan aturan dan perintahnya sendiri. Ini sangat mengekang Anda gak sedikitpun Anda diberi Kebebasan.
  • Raja Gombal                                                     
Dia sering mengirimkan kata-kata manis yang terlalu berlebihan dan lebih seperti omong kosong, sepanjang hari! 
  • Dia yang menentukan aturan dalam hubungan kalian                      
Hanya caranya yang dianggap benar. Jika kalian mencoba menggunakan cara kalian sendiri, dia akan mulai mencurigai kalian macam-macam.
  • Dia sering bertanya      
Apakah kalian benar-benar menyayanginya?' berkali-kali. Tentu saja mempertanyakan hal ini memang wajar, tapi jika dia menanyakan secara terus-menerus, misalkan lebih dari lima kali sehari, ini tentu bukan hal yang wajar.
  • Dia Inign Menghilangkan Memori Masa Lalu Kamu
Dia ingin kalian memblokir semua mantan kalian dari Facebook, tanpa alasan.
  • Dia selalu memeriksa telepon genggam                                        
Dia selalu memeriksa telepon genggam kalian dan menanyakan semua pesan keluar yang tidak ditujukan padanya. Ini membuat kalian harus menjelaskan apa perlunya pesan yang kalian kirimkan.
  • Selalu Memantau Jejaring Sosial Kita                                    
 Dia memaksa untuk meminta akun email dan jejaring sosial kalian beserta kata sandi untuk memudahkannya mengecek apa saja yang kalian lakukan.
  • Ditinggalin teman-teman dekat kita
Dengan berjalannya waktu, kalian menyadari telah banyak menjauh dari teman-teman kalian. Saat kalian berencana keluar bersama teman-teman, dia akan mengatakan "Sayang, kenapa kau tidak pergi bersamaku saja?"
  • Kurang Bersosialisasi                                         
  Kalian sadar bahwa dia tidak banyak memiliki teman. Dia menghabiskan setiap waktunya untuk bersama atau berkomunikasi hanya dengan kalian.
  • Ketika diajak pergi bersama teman-teman, dia akan mulai melakukan interogasi pada mereka mengenai apa yang kalian ceritakan tentang dia, bagaimana hubungan kalian dengan mantan, dan apa yang bisa dilakukannya agar bisa lebih dekat bersama kalian.
  • Dia tak pernah berhenti berbicara mengenai rencana masa depannya bersama kalian. Bagaimana dia akan menikah, memiliki anak dengan kalian. Ini sudah dilakukannya saat kalian baru berpacaran dua minggu.

Nah, ternyata sifat posesif bukan hanya bersifat negatif namun ada juga sisi positifnya. Jadi apakah sifat posesif  itu diperlukan? Yuk, kita lihat aja di bawah ini :
  • Kerugiannya :
  1. Membuat pasangan risih karna dia harus selalu menjawab pertanyaan pertanyaan sama tiap waktu 
  2. Membuat hubungan jadi tidak nyaman bagi keduanya. 
  3. Dosa karena pikiran selalu dipenuhi prasangka buruk.

  • Keuntungannya :
  1. Yang posesif pasti benar-benar mencintai dengan seluruh hati. dan tak usah meragukan cintanya. 
  2. Bila saling mengerti maka hubungan akan langgeng ( harus punya rasa saling mengerti).
Nah, inilah Penyebab Seseorang Menjadi Posesif Dalam Menjali sebuah Hubungan

Penyebab terbesar adalah rasa insecure atau tidak aman. Perasaan khawatir bahwa pasangan akan meninggalkan kita karena kita tidak sempurna di matanya, suka membanding-bandingkan dengan orang lain hingga rasa tidak nyaman akan diri sendiri bisa membawa seseorang ke sifat posesif.
Orang yang terlalu cinta, akan bertindak berlebihan. Adapula yang pernah diselingkuhi jadi punya ketakutan berlebihan. Pernah menjadi orang yang berkhianat juga menjadi faktor utama yang datang dari diri sendiri. "I'm not good enough for my partner itu paling sering diucapin orang yang posesif sehingga dia jadi suka membanding-bandingkan dirinya sama orang lain dan enggak akan pernah bahagia
Sedangkan faktor dari luar juga banyak, mulai dari pasangan yang memang punya 'sejarah' nakal sehingga rasa percaya sulit dibangun. Keadaan kerja pasangan yang penuh godaan, hingga omongan orang lain yang mempengaruhi jalannya hubungan. Kemudian orang yang posesif biasanya memiliki sejarah suka mempermainkan orang lain alias 'player'. "Orang-orang posesif adalah orang yang dulunya banyak dosanya. Itu paling sering ditemui, dimana dia dulu tukang laba, suka pacaran dan lirik sana sini.
 
Tips menghadapi pacar posesif
  • Yakinkan perasaannya
Sifat posesif biasanya dipicu oleh rasa tidak aman (insecurity) yang bisa dipicu oleh banyak hal. Kemungkinannya, bisa jadi dia terlalu sayang sama kamu atau di matanya kamu pacar sempurna hingga dia takut sekali kehilangan kamu. Bisa juga dia trauma karena di hubungan terdahulu pernah dikhianati, atau memang karena masalah psikologis lainnya yang membuat pikirannya tidak pernah tenang.
Di sinilah saat kamu harus berbicara serius dengannya dan yakinkan dia bahwa kamu memang sungguh-sungguh berpacaran dengannya, kamu akan selalu berusaha menjadi yang terbaik dan tidak ada niat sedikitpun untuk menyakiti sehingga seharusnya dia tidak perlu khawatir berlebihan. Lakukan ini kalau kamu memang mau menjalani hubungan serius dengannya. Dan kalau sifat posesifnya mengganggu, kamu juga harus memberi tahunya, siapa tahu dia memang tidak sadar atau justru sengaja melakukannya untuk mengekang kamu,
  • Take a Stand, Make a Space
Jangan karena rasa sayang, takut, atau malas berantem, kamu kemudian jadi super nurut dengannya. Super nurut dalam arti kamu mulai berbagi password Facebook, Twitter, e-mail, pin ATM, dan membiarkannya mengecek handphone dan e-mail kamu. Stand up for yourself, man! Everybody needs a little privacy, bahkan pasangan suami dan istri yang sudah menikah berpuluh tahun sekali pun! Jelaskan kenapa kamu membutuhkan space itu. Bisa menjadi diri sendiri dan punya waktu untuk diri sendiri adalah ciri hubungan yang sehat. Terlalu sering bersama juga bisa memicu rasa bosan, bukankah menyenangkan kalau sesekali kalian bisa hang out hanya dengan teman-teman dekat atau keluarga saja?
Jadi jelaskanlah hal ini dengan pacar kamu sehingga dia mulai bisa belajar mengerti. Kamu tidak perlu berbohong atau sembunyi-sembunyi kalau kamu memang ada meeting dengan klien perempuan atau justru mau hang out dengan teman lama yang kebetulan perempuan. Ini salah satu cara menunjukkan sikap kalau kamu jujur karena kamu memang tidak punya intensi apa-apa kepada mereka. Kamu juga tidak harus membalas pesannya terus-terusan dengan.
  • Kenalkan Dia dengan Teman-Teman Kamu
Entah itu teman kantor atau teman main, yang pasti kenalkan dia dengan teman-teman akrab kamu baik yang laki-laki maupun perempuan. Mungkin dia tidak akan ikutan hang out, tapi dengan mengenal lingkungan kamu, dia bisa merasa lebih aman. Tunjukkan juga kalau kamu memang mempunyai pergaulan yang luas bahkan dengan lawan jenis, tapi tidak berarti itu membuat kamu gampang beralih ke lain hati atau sibuk flirting sana-sini. Kamu juga bisa menunjukkan bagaimana kamu menjaga sikap kamu dengan teman-teman perempuanmu. Bisa saja dia justru jadi akrab dengan mereka, kan?
  • Have some quality time and remind her why she is special
Okay, kamu sudah berusaha berkomunikasi dan membangun batas dengan keposesifannya sekarang dan cara  lain untuk membuatnya lebih rileks adalah dengan menghabiskan waktu bersama. Go out on a pleasant date, spend some happy time only with the both of you. Kalian bisa liburan atau sekedar masak bareng, keliling kota, olah raga bersama, dan semacamnya.  Atau "napak tilas" masa-masa PDKT atau pas awal pacaran dulu bisa jadi sesuatu yang lucu. Lakukan hal-hal seru bersama yang bikin dia happy. A happy mind usually thinks with better sense. Dan ini mungkin juga bisa memupuk rasa percaya pada diri kamu sehingga dia tidak jadi terlalu insecure. Jangan lupa sesekali lemparkan pujian padanya, biar dia ingat kenapa kamu jatuh cinta padanya pertama kali
  • If  it Gets Out of Hand
Well, kamu bisa saja sudah melakukan segala cara tapi ternyata kepribadian dan cara dia berpikir memang sudah "twisted". Kalau dia masih tidak berubah juga dan malah justru semakin insecure dan mengekang, saya rasa kamu berhak mempunyai hubungan yang lebih baik, dewasa, menyenangkan, dan nggak bikin mental kamu capek.
  • Bangun suasana nyaman dengan pasangan
Sikap posesif pasangan bisa diakibatkan oleh perasaan curiga dan tidak nyaman terhadap kegiatan yang Anda jalani sehari-hari.
Duduk bersama dan membicarakan hal tersebut dapat menjadi alternatif terbaik dalam hal ini. Bangun rasa percaya di dalam diri pasangan Anda dengan meyakinkan bahwa tidak akan terjadi apa-apa di dalam hubungan tersebut.
  • Bangun hubungan baik antara pasangan dengan sahabat
Hal lain yang dapat menjadi pemicu adalah rasa curiga terhadap hubungan Anda dengan sahabat.
Pasangan merasa ada sesuatu yang spesial antara Anda dengan sahabat, oleh karena itu kenalkan pasangan Anda dengan sahabat dan yakinkan bahwa tidak ada sesuatu yang spesial di dalamnya yang dapat merusak hubungan Anda dengan pasangan.
  • Manfaatkan Waktu
Berpacaran bukan berarti Anda menghabiskan waktu berjam-jam dan berhari-hari dengan pasangan.
Jelaskan kepada pasangan bahwa Anda juga membutuhkan waktu untuk dihabiskan bersama lingkungan sekitar seperti keluarga dan sahabat. Kemudian, sarankan kepada pasangan bahwa waktu yang dia miliki juga tidak selamanya dihabiskan untuk berpacaran, namun bisa digunakan untuk kegiatan bermanfaat lainnya seperti menjalankan hobi.
  • Jujur
Dasar untuk menjalankan hubungan yang baik dan awet adalah kejujuran, sehingga terapkan hal ini dalam menjalankan hubungan dengan pasangan.
Bercerita jujur pada pasangan meskipun keadaannya terkadang bisa memicu rasa cemburu atau bahkan keretakan dalam hubungan, namun hal itu bisa menjadi bukti kalau Anda memang tidak pernah berbohong dan serius terhadap pasangan.
  • Luangkan waktu bersama
Makan malam bersama bisa menjadi salah satu alternatif untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan pasangan. Ditambah dengan ngobrol-ngobrol santai yang dapat membangun kedekatan dan rasa nyaman.

Berbagai Sumber......

Friday 17 May 2013

7 Tanda Anda Sudah Siap Cari Kekasih Baru

0


Menyakitkan dan membuat galau. Tak ada yang bisa menyangkal hal itu. Tapi dunia tidak akan berakhir hanya karena Anda tak lagi bersama sang kekasih. Lama kelamaan, perasaan sedih dan kecewa akan hilang dengan sendirinya dan Anda pun siap menjajaki kisah asmara yang baru. Kapan momen itu datang? Yaitu ketika Anda sudah merasakan tujuh tanda move on ini, seperti dilansir Gal Time.
  • Tidak Menangis Lagi
Ketika Anda tak marah dan air mata pun sudah tak mengalir lagi saat teringat bagaimana mantan menyakiti hati, ini merupakan tanda bahwa Anda mulai bisa move on. Apakah perasaan Anda merasa netral dan tidak bergejolak lagi saat bertemu mantan? Atau Anda sudah bisa mengatur emosi tetap tenang ketika berhadapan dengannya? Jika ya, Anda bisa memastikan kalau hati Anda sudah siap untuk seseorang  yang lebih baik.
  • Tak Ada Lagi Pembicaraan Tentang Mantan
Jika Anda sering membicarakan mantan kekasih kepada teman, rekan kerja dan keluarga, itu berarti masa lalu masih menghantui perasaan dan pikiran. Anda tidak bisa sekali saja tidak membahas tentangnya dalam setiap percakapan dengan orang lain. Yang artinya, Anda masih belum bisa move on. Tapi ketika Anda secara tidak sadar tak pernah lagi berbicara tentangnya selama satu, dua minggu bahkan berbulan-bulan, tandanya Anda telah berhasil membebaskan pikiran dari bayang-bayangnya.
  • Hilang Hasrat untuk Berkomunikasi
Di masa-masa awal putusnya hubungan asmara, biasanya ada kecenderungan untuk menelepon, SMS, BBM atau chat dengan mantan kekasih. Hal itu menandakan perasaan Anda masih bergantung padanya, dan masih memikirkan dia. Tapi ketika keinginan itu hilang, Anda bisa berkata pada diri sendiri, kalau Anda telah siap untuk berkencan lagi.
  • Kembalinya Kepercayaan Diri
Putusnya hubungan asmara, secara langsung atau tidak langsung bisa menghilangkan kepercayaan diri seseorang. Merasa tidak cukup baik untuk kekasih, kekhawatiran kalau dirinya tidak terlalu cantik  atau ganteng (karena diselingkuhi), dan berbagai pikiran negatif lainnya. Tapi bila perpisahan justru meningkatkan rasa percaya diri dan membuat Anda merasa bebas, Anda jadi lebih menghargai diri sendiri dan siap untuk mencari kekasih baru yang lebih menyayangi Anda apa adanya.
  • Belajar dari Pengalaman
Pengalaman buruk karena putus cinta bukan untuk ditangisi selamanya. Tapi jadikanlah pengalaman tersebut sebagai pembelajaran untuk jadi lebih baik ke depannya. Orang cenderung melakukan kesalahan yang sama berkali-kali dalam percintaan. Jika Anda sudah bisa introspeksi diri, menyadari kesalahan yang membuat hubungan kandas, maka Anda sudah bisa menjalin asmara lagi dengan  orang lain dan menjadi pasangan yang lebih baik dan pengertian dari sebelumnya.
  • Punya Harapan
Stop memikirkan bahwa hanya mantan kekasih yang sudah menyakiti hati Anda satu-satunya Dia yang Anda cintai di dunia ini. Yakinlah, masih banyak di luar sana yang lebih baik dari sang mantan. Ketika Anda memiliki harapan tentang hal tersebut, maka jalan untuk mendapatkan hubungan asmara yang sehat, langgeng dan awet pun terbuka lebar. Karena Anda sudah bisa menatap ke depan tanpa menoleh masa lalu.
  • Ada Orang Lain yang Menarik Perhatian
Ketika Anda tak lagi memikirkan mantan, tapi lebih memperhatikan seseorang yang  lucu dan menarik di kantor,  yang ditemui di pesta teman atau di mana aja, berarti Anda sudah mampu move on. Ketika tertarik dengan orang lain, Anda sudah mulai meninggalkan bayang-bayang mantan dari pikiran dan siap untuk menapaki kisah cinta yang baru.

sumber :
 
http://wolipop.detik.com

Saturday 4 May 2013

Planning and Preparation yang Perlu di Lakukan Sebelum Menikah

0

Pernikahan merupakan suatu moment yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang selain itu juga pernikahan adalah acara sakral atau suci sehingga untuk pelaksanaanya kita semua ingin tampil sempurna, untuk menciptakan kesempurnaan pernikahan tersebut kita sering dipusingkan oleh berbagai hal mengenai persiapan pernikahan sehingga menimbulkan kekhawatiran seperti rasa takut, stres, dan mendadak ragu kerap yang  dialami calon pengantin menjelang pernikahan/perkawinannya. Untuk itu ada baiknya kita mencoba mengatur diri kita dengan baik dan tetap tenang agar persiapan pernikahan berjalan sesuai rencana

Persoalan kesiapan menikah tak hanya menjadi penentu retak dan langgengnya bahtera rumah tangga. Persoalan ini juga penting mengingat maraknya perceraian juga disebabkan oleh lemahnya persiapan sebelum menikah. Pergaulan bebas muda mudi pun bisa jadi menjadi pelarian karena mereka belum memahami konsep pernikahan atau tidak mampu mempersiapkan pernikahan sehingga cenderung menunda pernikahan. Dari sinilah pentingnya untuk dipahami hal-hal yang harus dipersiapkan untuk menikah.

Bagi yang muslim persiapan ini yang paling utama adalah penguatan aqidah. Setiap muslim wajib meyakini bahwa Allah SWT berkuasa memampukan hamba-hamba-Nya yang menikah di jalan-Nya. Sikap tawakkal kepada Allah SWT juga harus dipupuk sejak dini sebagai bekal menapaki berbagai persoalan kehidupan rumah tangga. Intinya, kekuatan aqidah menjadi benteng bagi setiap muslim dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Aqidah yang kuat juga akan menjaganya untuk tetap menyelesaikan semua persoalannya menurut hukum syariat.
  1. Pintar Mengendalikan Emosi.Anda harus bisa mengendalikan emosi setelah berkeluarga. Terkadang, anak-anak sering rewel atau ngambek yang membuat Anda merasa lelah dan marah. Anda perlu belajar mengatasi emosi agar keadaan tidak semakin runyam. Apalagi jika terbiasa marah dengan suara keras serta tindakan yang bisa menyakitkan orang lain. Pembekalan diri untuk pengendalian emosi penting dilakukan sebelum menikah.
  2. Berkomunikasi dengan Baik.Komunikasi kerap kali menjadi masalah yang dapat menghancurkan pernikahan. Jika Anda selalu mengeluh, mengkritik, mengabaikan nasihat pasangan, dan  membuat pasangan merasa sakit hati karena omongan Anda, bisa-bisa rumah tangga pun rusak. Untuk itu, Anda perlu belajar cara berkomunikasi dengan baik, tenang, serta saling menerima kritik dan saran dari pasangan sebelum ke jenjang yang lebih serius.
  3. Bisa Menyatukan Perbedaan.Semua pasangan pasti memiliki perbedaan. Oleh karena itu, Anda dituntut untuk bisa menyatukan perbedaan tersebut supaya hubungan tetap hangat dan terjaga. Mungkin perbedaan yang ada hanyalah hal sepele, seperti selera film yang tidak sama, tempat tinggal, bagaimana mengatur uang, hingga memperbaiki kehidupan seks. Kalau perbedaan sudah dapat diatasi sebelum menikah, Anda akan lebih mudah melangkah kedepannya untuk menciptakan keluarga yang sukses.
  4. Selalu Mempunyai Pikiran Positif Terhadap Pasangan.Berpikir positif itu tidak mudah. Pasti ada kecurigaan yang timbul saat pasangan melakukan sesuatu yang janggal. Namun, pikiran positif bisa membuat Anda lebih bahagia. Tersenyumlah setiap bertemu si dia, tertawa ketika dia 'melucu', ungkapkan rasa kasih sayang, terbuka dengan pasangan, dan tunjukkan bahwa Anda mencintainya. Dengan demikian, Anda jadi terbiasa berpikiran positif saat menikah nanti. 
  5. Persiapan mental.Merupakan hal yang tidak bisa diremehkan. Sebelum memasuki jenjang pernikahan, calon pengantin harus mempersiapkan mentalnya terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan pasangan anda memiliki berbagai karakter yang berbeda dengan diri anda. Dengan persiapan mental yang baik, anda akan mudah menerima perbedaan didalam kehidupan rumah tangga nantinya. Dalam persiapan pernikahan  kita perlu membangun keberanian yang cukup besar untuk memulai kehidupan bersama dengan orang lain. Maka itu, persiapan mental perlu dilakukan Anda berdua. Caranya, dengan bersikap jujur dan terbuka. Ungkapkan kelemahan dan kelebihan masing-masing. Jika ada sesuatu yang masih mengganjal dalam hibungan Anda dan si dia, segera selesaikan. Belajarlah untuk menghargai kebersamaan dan “keberduaan”. Percayalah, semakin mengenal pasangan, Anda akan makin yakin menjalani hidup baru bersamanya. 
  6. Saling menghargai.Tingkatkan toleransi dan tekanlah ego Anda. Jangan membesar-besarkan masalah. Hargai pendapat orang lain (termasuk pendapat keluarga masing-masing). Banyak pasangan yang menjelang nikah berselisih paham, hanya karena perbedaan pendapat tentang persiapan pernikahan yang sebenarnya tidak perlu dipermasalahkan. Ingat, bukan penyelenggaraan pernikahan yang penting, melainkan pernikahan itu sendiri.                        
  7. Komunikasi Tanpa Putus.Anda dan dia sebaiknya menjadi tim yang kompak di depan keluarga Anda berdua. Kadang yang bikin perempuan stres adalah sikap pasangan yang seakan tidak peduli. Makanya, ajak pasangan terlibat dalam persiapan pernikahan (wedding planner/organizer). Sering-seringlah berdiskusi soal persiapan pernikahan. Beri dia tanggung jawab sehingga dia merasa dibutuhkan. 
  8. Agenda Harian.Tuliskan di agenda Anda apa saja yang telah dikerjakan pada hari itu pada saat menjelang tidur. Buatlah rencana apa yang akan dikerjakan keesokan harinya. Dengan menulis seperti ini, Anda dapat mengevaluasi kegiatan Anda. Hal ini membuat Anda lebih tenang karena telah melakukan banyak hal dalam management persiapan pernikahan.             
  9. Libatkan Keluarga.Agar Anda tidak stres sendiri, mintalah bantuan keluarga. Bentuklah kepanitiaan. Berikan tanggung jawab cukup besar pada orang kepercayaan Anda untuk mengurus persiapan pernikahan. Atau, kalau tidak mau repot, manfaatkan saja jasa wedding organizer, wedding planner, wedding service, penyelenggara paket pernikahan dan sebagainya.                                
  10. Manjakan Diri.Persiapkan tubuh Anda untuk memasuki dunia pernikahan. Istirahat yang cukup dan konsumsi makanan yang sehat agar tubuh Anda fit di hari-H. Manjakan diri Anda. Biasanya, stres langsung hilang begitu Anda mendapat partner yang tepat untuk bergembira.                         
  11. Enjoy Saja.Jadikan pengalaman menjadi pengantin yang sekali seumur hidup itu seperti menghadapi kejutan bahagia yang tak terduga. Jangan menjadikan hari pernikahan seperti menghadapi ujian atau pun saat-saat yang terasa mengerikan hanya karena cemas akan prosesi acara pernikahan akan berjalan lancar atau tidak, serta kehidupan setelah pernikahan. Nikmati saja setiap moment penting yang terjadi dalam hidup Anda. Dan pada hari-H, tersenyumlah dan jangan memikirkan kekurangan yang Anda lihat. Bergembiralah karena hari itu adalah hari terpenting dalam hidup Anda. 
  12. Persiapan Fisik dan Pola Pikir.Kesehatan fisik merupakan unsur persiapan pernikahan yang tidak boleh dilewatkan. Anda tentunya tidak menginginkan kondisi tubuh yang buruk ketika upacara pernikahan berlangsung. Menjaga kesehatan fisik juga dapat memberikan aura kecantikan yang lebih baik saat acara pernikahan. Untuk menjaga kesehatan fisik, anda dapat melakukannya dengan berolahraga dan mencukupi kebutuhan gizi. Persiapan pernikahan yang terakhir adalah persiapan pola pikir. Status anda setelah menikah bukan lagi sebagai lajang. Anda harus mampu merencanakan kehidupan keluarga anda untuk masa depan. Mulailah dengan merencanakan kondisi financial setelah menikah, merencanakan kapan mempunyai anak, dan belajar mengenai kewajiban sebagai seorang istri.

Khusus untuk Seorang Pria, persiapan apa saja yang perlu mereka lakukan sebelum melangkah menuju sebuah pernikahan :
  • Persiapan Finansial                                                   
Walau bukan yang utama, tapi kayanya di jaman yang serba sulit ini, faktor finansial memang akan menggeser faktor-faktor yang lainnya. Finansial sangat dibutuhkan untuk: biaya nikah, meliputi pengurusan administrasi pernikahan berikut penghulunya yang biasanya sudah satu paket dari KUA, biaya maskawin atau mahar dan biaya walimahan atau pesta pernikahan. Selain ketiga hal tersebut, semisal resepsi di hotel, atau rencana bulan madu ke suatu tempat, itu hanya tinggal mengukur kemampuan anda masing-masing saja. Sebenarnya bukan dilihat dari besarnya finansial tersebut, tapi terpenuhinya semua syarat pernikahan dengan dana yang ada. Jangan bilang gak punya dana, terus mau nekat menikah. Saya jamin gak akan ada calon mertua yang sudi melirik anda untuk menikahkan anda dengan anak putrinya. Jadi ingatlah butuh persiapan matang untuk dapat memenuhi faktor finansial Anda. Jadi giatlah untuk bekerja.
Islam tidak menghendaki kita untuk berpikiran secara materialistis, yaitu hidup yang hanya berorientasi pada materi. Namun, bagi seorang calon suami, yang akan mengemban amanah sebagai kepala keluarga, maka diutamakan dan diupayakan adanya kesiapan calon suami untuk menafkahi bagi istri dan keluarganya nanti.
  • Faktor Fisik                                                
Faktor fisik ini diperlukan karena anda akan mengendarai bahtera rumah tangga yang akan segera mengarungi samudera luas, yang didalamnya pasti akan ada ombak dan badai yang akan menghadang. Dan faktor fisik ini meliputi, kemampuan untuk berhubungan suami istri, bukan lagi anak-anak alias ketika anda sudah berkeinginan menikah maka anda harus cukup umur, memang belum ada batasan cukup umur yang valid namun ketika anda sudah bias bereproduksi. Maka untuk itu anda harus sehat, menjaga kesehatan anda bisa dengan makan makanan yang bergizi dan bernutrisi, berolahraga, juga hilangkan kebiasaan merokok, minum minuman keras apalagi narkoba. Menikah itu bukan cuma buat setahun atau dua tahun, tapi sampai anda kakek dan nenek. Jadi nanti kalau sudah tua, anda akan tetap sehat dan bugar.
Persiapan fisik ini ditandai dengan kesehatan tubuh kita yang memadai, sehingga kedua belah pihak akan mampu melaksanakan fungsi diri sebagai suami ataupun isteri secara optimal. Sebelum menikah, jika perlu kita periksakan kesehatan tubuh, terutama faktor yang mempengaruhi masalah reproduksi dan lainnya.
Apakah organ-organ reproduksi dapat berfungsi baik, atau adakah penyakit tertentu yang diderita yang dapat berpengaruh pada kesehatan janin yang kelak di kandungnya. Bila ditemukan penyakit atau kelainan tertentu, segeralah berobat. Begitupula sebaliknya untuk sang calon suami.
  • Faktor Mental
Menikah bukan hanya sebagai status menghilangkan masa lajang. Tapi, menikah itu cuma pintu gerbang aja dan ketika anda sudah memasuki gerbang tersebut maka anda baru akan merasakan bagaimana menjalani kehidupan rumah tangga. Tidak ada rumah tangga yang sempurna, karena dalam menjalani kehidupan rumah tangga semua persoalan kecil bisa menjadi sebuah masalah besar, dan perlu sikap bijak dan mental yang kuat dalam menghadapinya. Di sini Faktor mental dan kepribadian anda yang buruk mesti harus di ubah. Jangan sampai ke-egoisan anda membuat anda selalu ingin menang dari segala perselisihan di rumah tangga anda.
  • Persiapan Sosial
Setelah nanti kedua calon pengantin menikah, maka status sosial di masyarakat pun akan berubah. Mereka berdua bukan lagi seorang gadis dan lajang, tetapi telah berubah menjadi keluarga. Sehingga mereka juga harus mulai membiasakan diri untuk terlibat dalam kegiatan di kedua belah pihak keluarga atau di masyarakat dengan kegiatan sosial. Semua persiapan ini, tidak begitu saja dapat diraih, melainkan perlu waktu dan proses belajar menuju kesana. Karena itulah, saat kita masih memiliki banyak waktu, dan belum terikat nantinya oleh kesibukan rumah tangga, maka berupaya untuk diri kita menuntut ilmu sebanyak-banyaknya guna persiapan menghadapi rumah tangga yang harmonis.

Meskipun saya belum menjalani semua itu. Tapi dengan adannya tulisan ini, kita bisa mendapatkan banyak-banyak pengetahuan untuk persiapan menuju ke arah jenjang pernikahan.
Semoga kita yang belum melaksanakannya, kelak mendapatkan yang terbaik dan dapat mempertahankan bahtera rumah tangga kita nantinya. Amiin..Amiin...
Berbagai Sumber..